“Putus Cinta Berujung Kekerasan: Pemuda Aniaya Mantan Kekasih”

Komentar
X
Bagikan

LIRIK BANGGAI – Seorang pemuda berinisial H (21), warga Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, nekat menganiaya mantan kekasihnya, NM (20), warga Desa Tetesulu, Kecamatan Nuhon. Aksi kekerasan ini diduga dilatarbelakangi sakit hati setelah hubungan asmara keduanya berakhir.

Kapolsek Toili, AKP Raden Hermawan, menjelaskan kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (6/1/2025) sekitar pukul 20.00 WITA di Kantor Koperasi Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili.

“Kejadian bermula saat korban bersama seorang teman selesai makan di luar. Ketika hendak masuk ke kantor, korban dicegat oleh pelaku yang kemudian langsung menarik hijabnya, menampar pipi kanan, memukul perutnya sebanyak dua kali, dan mencekik dari belakang,” kata Raden, Kamis (9/1/2025).

Korban yang ketakutan segera berteriak meminta pertolongan sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Toili.

Polisi Lakukan Mediasi

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Reskrim Polsek Toili langsung bergerak melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan dari korban, pelaku, dan beberapa saksi. Setelahnya, kedua belah pihak beserta keluarga masing-masing diundang untuk mediasi di Mapolsek pada Kamis (9/1/2025).

“Dalam pertemuan tersebut, pelaku dan korban sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Mereka menandatangani surat pernyataan bersama yang menyatakan kasus ini dianggap selesai tanpa ada tuntutan hukum lebih lanjut,” ujar AKP Raden Hermawan.

Pentingnya Pendekatan Damai

Kapolsek Toili menambahkan bahwa mediasi seperti ini menjadi salah satu langkah alternatif dalam menyelesaikan konflik interpersonal. Pendekatan ini dinilai efektif untuk mencegah konflik berkepanjangan dan mengedepankan solusi damai.

“Dengan pendekatan yang tepat, kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah tanpa harus melalui proses hukum yang panjang. Hal ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk menghindari kekerasan dalam menyelesaikan masalah pribadi,” tutupnya.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya menjaga emosi agar tidak berujung pada tindak kekerasan, terlebih dalam hubungan personal.*

Baca Juga