Batui, Lirikbanggai — Aksi unjuk rasa warga kembali mewarnai ruas Jalan Trans Sulawesi, Desa Uso, Kecamatan Batui. Puluhan massa memblokade jalan dengan membakar ban bekas sebagai bentuk protes terhadap proses rekrutmen tenaga kerja yang dinilai tidak transparan oleh salah satu perusahaan subkontraktor.
Kapolsek Batui, IPTU Rudi Dg. Sumbung, yang turun langsung ke lokasi, menjelaskan bahwa unjuk rasa ini dipicu oleh ketidakpuasan warga atas sistem perekrutan tenaga kerja oleh PT Mitra Subkon, yang merupakan mitra dari PT Panca Amara Utama (PAU).
“Massa menuntut keterbukaan dalam penerimaan tenaga kerja. Mereka merasa tidak dilibatkan atau diinformasikan secara jelas oleh pihak perusahaan,” jelas IPTU Rudi.
Merespons situasi tersebut, Polsek Batui bersama aparat desa, Bhabinkamtibmas, personel Koramil, dan pihak perusahaan segera menginisiasi mediasi terbuka. Dialog antara perwakilan warga dan perusahaan pun berlangsung dalam suasana kondusif.
“Kami ingin semua pihak menyatukan persepsi agar persoalan ini tidak berlarut-larut. Setiap masalah harus diselesaikan secara damai dan tidak merugikan masyarakat luas,” tegas Kapolsek.
Dalam mediasi itu disepakati bahwa setiap proses perekrutan tenaga kerja ke depan akan melibatkan koordinasi langsung antara perusahaan dan aparat pemerintah desa. Kesepakatan ini disambut baik oleh massa aksi yang kemudian membubarkan diri dengan tertib, serta memadamkan api dan membersihkan sisa-sisa ban yang dibakar.
Situasi kembali kondusif usai mediasi, dan pihak kepolisian mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.*












