Petani Sawit Toili Geram: PT KLS Diduga Tak Transparan Soal Harga TBS

Toili, Lirikbanggai.com – Keluhan terhadap PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) terus bermunculan. Sejumlah petani plasma sawit di Kecamatan Toili menilai pihak perusahaan tertutup dalam mengelola kemitraan plasma dan tidak transparan terkait harga beli Tandan Buah Segar (TBS).

Salah seorang petani di Desa Benteng, Kecamatan Toili, mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan informasi jelas mengenai harga beli TBS. Para petani hanya mengetahui jumlah potongan melalui kwitansi pembayaran yang diberikan perusahaan.

“Jujur, kami selama ini tidak tahu berapa harga TBS yang sebenarnya. Yang kami tahu hanya hasil dari potongan yang tertera di kwitansi,” ujar salah satu petani yang enggan disebutkan namanya, Minggu (22/3/2025).

Keluhan utama petani terkait besarnya potongan biaya administrasi dan operasional. Dalam kwitansi yang diterima, biaya administrasi tercatat sebesar Rp 446.258,89, sementara biaya operasional mencapai Rp 477.497,01.

“Kami heran kenapa potongan administrasi begitu tinggi, dan potongan transportasi juga besar, padahal kami mengangkut sendiri TBS ke pabrik menggunakan mobil sewaan yang bukan milik perusahaan,” tambahnya.

Selain itu, para petani juga mengeluhkan kurangnya sosialisasi dari pihak perusahaan mengenai harga beli TBS. Padahal, menurut informasi yang mereka peroleh, harga beli TBS seharusnya berubah setiap bulan atau setiap tahun, tergantung tahun tanam.

“Kalau sistemnya seperti ini terus, petani sawit tidak akan mendapatkan hasil sesuai harapan,” ujar seorang petani yang memiliki sekitar 3 hektare kebun sawit di Afdeling Bumi Harjo, Toili.

Meskipun persoalan ini telah beberapa kali diberitakan, hingga kini pihak PT KLS belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan para petani.

Chanel youtube lirikbanggai.com facebook iwan hasan lirikbanggai.com