LIRIK BANGGAI — Debat publik putaran kedua Pilkada Banggai berlangsung aman dan lancar, bertempat Hotel Estrella Luwuk, Minggu 10 November 2024. Debat publik yang dimoderatori Jihan Novita itu melibatkan tim panelis. Mereka adalah Muhadam Labolo, Vitayanti Fattah, Aminudin Kasim, Hilal Malarangan, Hery Mulyadi, Cristoper Lahadja dan Hamdin Husin.
Hanya saja debat publik yang diinisiasi KPU Kabupaten Banggai menyisahkan persoalan. Terindikasi salah satu tahapan Pilkada yang melibatkan tiga kontestan Pilkada Banggai itu terjadi bocor soal.
Dugaan itu terlihat pada segmen pendalaman visi misi. Pasangan calon (paslon) tertentu saat itu mendapatkan pertanyaan tentang dana jaminan reklamasi tambang.
Kejanggalan muncul paslon tersebut langsung melihat ke sejumlah lembaran kertas. Jawabannya dengan begitu detail menyebutkan pasal tentang reklamasi tambang.
Sehingga terkesan jawaban pasal tersebut sudah disediakan terlebih dahulu oleh kandidat cabup dan cawabup Banggai tersebut.
Terkait dengan dugaan debat publik putaran kedua Pilkada Banggai yang tidak berjalan fair itu, Luwuk Times mengklarifikasi tim Panelis.
“Saya kurang paham soal itu. Semua anggota panelis setau saya tidak berafiliasi dengan semua paslon. Satu dari Universita Tompotika, sisanya dari luar (Untad, Datuk Karoma) dan Jakarta,” kata Ketua Tim Panelis Debat Publik Pilkada Banggai Muhadam Labolo, Selasa 12 November 2024.
Muhadam menambahkan, semua tema dan subtema sudah disampaikan KPUD kepada semua pasangan calon.
“Jadi wajar saja kalau mereka mengantisipasi dengan berbagai spekulasi jawaban terkait isu sumber daya alam dan sumber daya manusia,” kata Muhadam.
Ia mempertegas dengan pengalamannya sebagai panelis pada sejumlah daerah.
“Pengalaman saya sebagai panelis pertama di debat Gubernur Sulteng. Debat ketiga Gubernur Kaltara. Debat pertama dan kedua Papua Tengah. Debat pertama-kedua Banggai. Debat pertama Baubau serta debat Gubernur Sulbar. Beberapa paslon tidak dilarang oleh KPU bawa catatan. Bahkan ada yang langsung mengutip atau membaca kebijakan secara terbuka dari tempatnya,” jelas Muhadam.
“Semalam saya baru selesai debat Walikota Baubau dengan 5 paslon. Sama juga, KPUD tidak larang mereka bawa catatan dan baca kebijakan sesuai tema dan subtema. Besok malam (13 November) saya terakhir hadiri debat Gub Sulbar,” tambah Muhadam.
Tak sekadar menepis tudingan adanya kebocoran soal saat debat publik putaran kedua Pilkada Banggai, Muhadam juga memberi saran agar semua fokus pada pilkada yang tinggal menyisahkan beberapa hari lagi.
“Debat sudah selesai, agar masing-masing paslon bisa memenangkan pilkada dengan jurdil. Sebagai jurnalis, akademisi dan masyarakat, sebaiknya itu dikawal dengan netral agar pilkada berjalan lancar,” katanya.
“Saran saya yang paling penting saat ini bagi pengawas dan penyelenggara pilkada adalah fokus pada kerawanan money politics di Kabupaten Banggai. Karena Banggai termasuk kategori tertinggi money politics, urutan pertama di Sulteng dan urutan kedua setelah Papua Pegunungan,” tambah pria kelahiran Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai ini. *