LIRIK BANGGAI — Tidak bisa dipungkiri, Amirudin Tamoreka sukses membangun Kabupaten Banggai disegala bidang. Padahal durasi waktu kepemimpinannya hanya 3 tahun lebih.
Salah satu keberhasilannya adalah pencapaian Participating Interest (PI) di sektor minyak dan gas (migas). Bersama wakilnya, Furqanuddin Masulili, keduanya mencatatkan kemajuan signifikan dalam pencapaian PI dengan mencapai 40 persen.
Menariknya lagi, capaian ini merupakan angka tertinggi diantara 51 kabupaten dan provinsi lain yang turut mengajukan PI.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa AT-FM punya komitmen dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah, baru Kabupaten Banggai yang grafiknya sudah tercapai di angka 40 persen. Kabupaten-kabupaten lainnya masih berproses,” ujar Amirudin yang ditemui belum lama ini.
Pencapaian ini bukan hanya sekadar angka. Akan tetapi juga mencerminkan upaya bersama yang telah dilakukan oleh semua pihak untuk memastikan bahwa manfaat dari PI ini dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat Banggai.
Meskipun pencapaian ini membanggakan, Amirudin menekankan bahwa tantangan ke depan masih besar.
“Kami menyadari bahwa masih banyak target yang harus diraih. Dan penting bagi kita untuk menjaga keberlanjutan proses ini,” ujarnya.
Kekhawatiran muncul terkait potensi terputusnya pencapaian ini jika terjadi perubahan kepemimpinan daerah.
“Ada kekhawatiran kalau kita tinggalkan ini, maka proses yang sudah berjalan bisa terputus,” lanjut Amirudin.
Sementara itu, Furqanudin Masulili menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan program strategis ini di periode kedua.
Dengan kerjasama yang baik dan dukungan masyarakat, Furqan yakin dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kontribusi langsung dari sektor migas.
Menurutnya, pengelolaan yang baik dan transparan dari PI akan membawa dampak positif yang signifikan bagi pembangunan daerah.
Dalam konteks ini, Amirudin dan Furqanudin sepakat bahwa Kabupaten Banggai tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil migas.
Tetapi juga sebagai daerah yang mampu mengelola sumber daya alamnya untuk kepentingan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa sumber daya alam yang ada tidak hanya dieksploitasi. Tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat setempat,” tegas kedua tokoh hebat Kabupaten Banggai ini.
Keberlanjutan program ini di tangan AT-FM, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat fondasi ekonomi daerah.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen bersama, mereka percaya bahwa Kabupaten Banggai akan mampu menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. *